Senin, 17 Mei 2010

Malaysia (Day 1)- Solo-KL-Perlis (Part 1)


8 mei 2010
Setelah hampir dua minggu ribet mengurus passport –yang alhamdulillah Cuma 4 hari bolak-balik ke imigrasi-, cari tambahan uang saku, cari money changer, cari pinjeman koper –thanks for Ndut buat tas Polo-nya-, nyapin baju, bikin daftar oleh-oleh, akhirnya pagi ini (8 mei 2010) kami siap terbang ke negeri seberang. Berbekal tiket Air Asia AK-541, pagi-pagi buta, kami bersembilan sudah berkumpul di Bandara Adi Sumarmo.
Pagi ini memang sangat luar biasa, karena mungkin buat kami bersembilan, ini pertama kalinya pergi jalan ke luar negeri, atau bagi saya pribadi, ini juga pertama kalinya naik pesawat. Rasanya dag-dig-dug ser…
07:00 kami sudah tersenyum manis di depan petugas bandara. Tiket di check, masuk bandara Adi Sumarmo yang interiornya wuiiih, Solo banget. Besi tempa yang diukir motif batik menghiasi langit-langit, dinding, dan kolom-kolom bangunan. Kami pun mulai antri check in dan antri bagasi, setelah beres, lalu menuju imigrasi untuk check passport dan mengisi  kartu imigrasi, lalu langsung bayar boarding pass deh. Namun ternyata buat masik ruang tunggu internasional nggak mudah, tepatnya banyak botol minum yang harus kami tinggal, katanya sih di dalam kabin tiap penumpang hanya diijinkan membawa 100ml cairan. Setelah itu, kami pun masuk ruang tunggu dengan lancar.

Karena baru pertama masuk airport, maka kesempatan ini benar-benar saya manfaatkan, dari berfoto dari pojok ke pojok, sampai membuat sketsa, itung-itung daripada bosen nunggu pesawat. Dan setelah hampir 1 jam menunggu, pesawat yang kami nantikan landing. Pesawat berkelir merah putih,dari bentuknya, jelas terlihat kalau itu pesawat Airbus. 20 menit boarding, pesawat siap take off, dag dig dug rasanya, pikiran akan pesawat  jatuh selalu membayang.
“Aku nggak ingin namaku muncuk di koran besok”
Hahaha, itu batin saya. Namun alhamdulillah pesawat take off dengan lancar. Dan mulai detik itu, saya pun bisa bercerita ke emak saya kalau saya pernah terbang. Mungkin sekitar satu setengah jam saya disuguhi pemandangan laut berhias awan putih –kebetulan cuaca pagi itu sangat cerah-, terkadang kami berpapasan dengan pesawat lain, melihat pulau-pulau kecil. Indah sekali terlihat dari atas sini. Di interkom sana, terdengar suara kapten dengan bahasa inggris yang Melayu banget menerangkan bahwa sebentar lagi kami akan sampai di Kuala Lumpur.
Pemandangan di bawah juga sudah berganti, menjadi sebuah pulau yang penuh sesak dengan gedung-gedung menjulang,. Pertama, saya pikir itu KL, belakangan setelah landing, saya diberi tahu teman saya kalau pulau itu adalah Singapura. Yup, mendekati landing, ternyata bukan gedung-gedung tinggi menyambut saya, namun sejauh mata memandang yang ada hanya hamparan kebun sawit. Ya, Malaysia memang terkenal sebagai produsen sawit. Mungkin bandara internasional KL sengaja diletakkan di pinggir kota agar tidak terganggu cahaya lampu kota yang gemerlapan, juga tingginya gedung-gedung.
Landing berjalan lancar. Dan untuk pertama kalinya, saya menjejakkan kaki di luar tanah kelahiran saya. Di tanah Malaysia. Awalnya saya kira Air Asia mendarat di KLIA, ternyata AA punya markas sendiri di LCCT. Dan bandara KL jauuuh lebih luas dibandingkan bandara Adi Sumarmo, sampai bingung saya dibuatnya.
Proses imigrasi berjalan lancar, dan Akhirnya. MALAYSIA, HERE I COME

___________________________________
Perjalanan dimulai, LCCT - KL jaraknya sekitar 70km. Setelah sejenak beristirahat di foodcourt LCCT, kami menuju halte sky bus untuk melanjutkan perjalanan kami ke KL. Sky bus mirip bus AKAP di Indonesia, cuma memang terlihat terawat dan nyaman. Tiket seharga 8 RM sudah kami kantongi, sky bus dengan jurusan KL Sentral dan Puduraya-pun kami tumpangi. Tujuan kami adalah KL Sentral, terminal antar moda (bus, kereta api, dan MRT) di KL yang menyediakan transportasi ke seluruh penjuru Malaysia.
 
Interior sky bus
Sky bus mulai berjalan, dan selama 15 menit pertama, pemandangan masih didominasi oleh kebun kelapa sawit. Lalu lintas tak begitu ramai, tapi satu yang beda dari Indonesia, disini jarang sekali terlihat sepeda motor. 20 menit di dalam bus, gerimis sedikit mengguyur jalanan. Namun dari kejauhan terlihat papan nama yang begitu besar, dengan angkuh berdiri bertuliskan "SEPANG", sirkuit yang sudah seriing menggelar F1 dan motoGP.

Karena kelelahan, saya-pun tertidur.

Terbangun karena bunyi klakson mobil, ternyata saat ini kami sudah memasuki pusat kota KL, mungkin daerah little India, karena di kanan kiri terlihat tulisan-tulisan mirip aksara India, banyak berlalu lalang orang-orang berwajah India, dan barang-banrang yang dijual juga persis seperti yang saya lihat di film India. Sekitar setengah jam kami terjebak di padatnya jalanan KL, sebelum akhirnya sampai di KL Sentral.
Sebuah stasiun -atau terminal- yang ternyata sangat besar. Kalau nggak salah hitung, mungkin ada tiga lantai, lantai 1 yang berhubungan dengan jalan adalah tempat bermacam jenis bus, lalu basement atau ground untuk kereta api, dan lantai atas untuk MRT.
 Nampang sebentar
______________________________

Setelah sholat, kemudian kami mencari locker untuk menitipkan barang-barang kami karena malam ini kami tidak menginap di KL. Kami akan melanjutkan perjalanan menuju Perlis di Utara Malaysia, jadi lebih irit kalau menitipkan barang di Locker daripada menyewa kamar setengah hari di Hotel. Kalu nggak salah satu locker 4 RM, muat untuk sekitar 10 tas backpack.
Lalu, kami segera menuju lantai bawah untuk memburu tiket Kereta Tanah Melayu menuju Perlis. Tiket seharga 42RM untuk keberangkatan jam 21:40. Perlu diketahui, waktu malaysia itu 1 jam lebih cepat dibandingkan WIB. Tujuan selanjutnya adalah KL Sentral market, ya, di lantai bawah memang ada semacam pasar yang menyediakan bermacam barang, dan yang pertama kami cari adalah kartu perdana. Cukup dengan 10 RM dan menunjukkan passport, kita sudah bisa connect langsung dengan sinyal, dan dijamin komunikasi jadi lebih murah dibanding kartu Indonesia yang kena roaming Internasional.
Puas putar-putar KL Sentral, kami naik menuju lantai atas, menuju shelter MRT. Menebus tiket seharga 1.7RM, tujuan kami selanjutnya adalah :
PETRONAS TOWER.

3 komentar:

  1. Nice share pakdhe..crita slanjutnya bgmana ni?
    sekali2 kpengin jga dolan ndeleng ng luar negeri kya apa. hehe. .
    klo da info pnginapan yg murah di KL..boleh lah diinfokan.. :)

    BalasHapus
  2. Ihirrrr, pak BPK mau memerikasa yak?hohoho

    BalasHapus
  3. dalam rangka pa pak mriksa ng kana??hahaha...pengen dolan bae lah..

    BalasHapus