Selasa, 10 April 2012

1 day trip : Palembang


Tak seperti hari-hari biasa, sebelum Subuh saya sudah mandi dan berdandan rapi. Tas backpack andalan juga sudah terisi dengan keperluan "bertualang". Bersama dua teman saya, tepat pukul 07:30 kami bertiga akan terbang ke Palembang. Sebenarnya sih tugas kantor, tapi di jadwal yang diberikan pada kami, acara rapat hanya berlangsung dari jan 13:00-14:00, jadi kami punya waktu seharian untuk berkeliling kota Palembang.

Pukul 5:30 saya sudah sampai di bandara, terlalu pagi memang. Tapi pengalaman-pengalaman sebelumnya, daripada macet di tol dan sampai bandara mepet-mepet take-off, lebih baik kepagian dan sambil menunggu bisa sekalian cuci mata di Bandara.

Dua teman saya sudah menunggu, setelah check-in dan bayar tax, kami putuskan untuk sarapan di sebuah lounge sekalian menunggu pesawat.

7:00 am terdengar panggilan untuk memasuki ruang tunggu, kami-pun bergegas menuju kesana. 7:30 lebih sedikit, pesawat sudah lepas landas. Menumpang GA 110, ini adalah pengalaman pertama naik Garuda Indonesia. Menurut teman-teman naik GIA tuh enak, dapet makanan dan lain-lain, dan ternyata memang benar, sepanjang perjalanan saya tek henti-hentinya meminta makanan kepada sang Pramugari. Aji mumpung, hehe.

 
Interior Pesawat

Sekitar 45 menit perjalanan, pesawat mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badarrudin II Palembang. Gedung terminal yang baru menampakkan kemegahannya pada kami. Karena ini adalah tugas kantor, akomodasi bukanlah hal yang kami khawatirkan karena sesampai di bandara, sudah ada mobil yang siap mengantar kami berkeliling Palembang.

Dari SMB II ke kota Palembang kami menempuh perjalanan sekitar 30 menit, karena jalan yang tidak selebar di Jakarta, dan lalu lintas yang lumayan padat. Saya nikmati perjalanan tersebut, karena inilah pertama kali saya menginjakkan kaki di tanah Sumatra. Tujuan pertama kami, tentu saja landmark Palembang : Jembatan Ampera.


Jembatan Ampera membelah Sungai Musi dan terletak tidak jauh dari Benteng Kuto Besak, Benteng dan Jembatan terletak hampir berseberangan, sehingga untuk menyusuri keduanya cukup dengan berjalan kaki. Walaupun matahari cukup terik, kalau masalah jalan-jalan pasti tetep semangat. Berkeliling kawasan Benteng, saya pikir itu adalah plasa kota Palembang, karena tempatnya ramai, jalannya lebar dan sangat sayik untuk jalan-jalan.

Setelah capek menyusuri kawasan benteng Kuto BEsak, agenda wajib selanjutnya adalah berfoto dengan latar Jembatan Ampers, sekaligus merasakan dingin air Sungai Musi. Jeprat jepret, posa pose, lari sana lari sini bergantian mengambil foto dan difoto. Pukul 10:30 kami putuskan untuk kembali ke Bandara untuk sholat jumat disana sekalian menunggu rapat -kebetulan lokasi rapat ada di dekat bandara-.
 
Tepian Musi


Masjid Agung Palembang

Selesai rapat, karena pesawat yang membawa kami pulang adalah pesawat jam 18:00, tentu saja masih ada waktu sekitar 4 jam untuk kembali berputar di Palembang. Kali ini adalah kunjungan ke Gelora Sriwijaya, lalu ke Monpera, dan Masjid Agung Palembang. Puas berkeliling ronde kedua, tentu saja tujuan akhir adalah kuliner. Saya pikir saya akan diajak berburu pempek, namun Pak Dedi -guide kami- membawa kami ke kedai Mie Celor di dekat kantor Walikota. Mie Celor?saya baru mendengarnya, soalnya sejauh yang saya tau Palembang itu Pempek dan Pempek itu Palembang, nggak ada yang lain.

Mie Celor adalah mie yang bisa saya sebut dengan mie yang "udang bangeet", karena kuahnya kaldu udang, taburannya juga udang. Mungkin lebih tepat ini adalah udang yang di mie-kan, bukan mie yang di udang-in. haha. Satu porsi mei celor mampu membuat saya angkat tangan, karena walaupun terlihat porsinya sedikt, namun padat isinya. Super kenyang..

Penampakan mie Celor

Puas makan mie, Pak Dedi kemudian membawa kami berkeliling lagi dan membawa kami ke kedai Pempek, tentu saja buat oleh-oleh pulang karena kalau dipaksa, perut sudah sangat penuh oleh mie. Pukul 4:45 kami sudah kembali lagi ke SMB II dan bersiap untuk pulang.

Pukul 6:10 -molor 10 menit dari jadwal-  JT 343 membawa kami pulang ke Jakarta. Walaupun hanya sehari, namun kunjungan ke Palembang sangat berkesan, setidaknya saya bisa lihat dengan mata kepala sendiri seperti apa kemegahan Jembatan Ampera dan Sungai Musi yang sering saya dengar.

Dan saya bisa bercerita kalau saya pernah jadi orang "sibuk", pagi Jakarta, siang Palembang, malam Jakarta lagi, hehehe.



Bergaya dulu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar