Minggu, 08 April 2012

Waduk Cengklik, mantap!!!


Minggu pagi, waktunya bertualang. Rute hari ini sudah ditentukan, waduk Cengklik, Boyolali. Sehabis subuh, kami sudah bersiap-siap, mengeluarkan sepeda, pemanasan ringan, lalu seperti biasanya, tepat setengah enam kamu check out.

Rute yang direncanakan pagi ini UNS-Panggung-Pasar Gede-Slamet Riyadi-UMS-Colomadu-Cengklik. Nampaknya lumayan laah buat bikin pegal lutut. Minggu pagi yang lumayan ramai, bus antar kota masih silih berganti melewati kami bertiga. Slamet Riyadi juga sudah mulai sesak akan warga yang mau menikmati Solo Car Free Day.

Sampai UMS ke arah Colomadu jalan lancar dan biasa saja, Namun mulai arah Colomadu genjotan mulai terasa berat. Entah kenapa, mungkin karena jalan yang landai menanjak. Waduk Cengklik, kalau dari arah kartosuro, tinggal lurus ke Utara arah bandara, lali belok kiri setelah jembatan di perbatasan Karanganyar-Boyolali, kemudian belok kiri sekali lagi. Kemudian tinggal lurus ke arah barat sekitar 2 km.

Jam 7:30 kami sampai di Cengklik, dan rupanya disana sudah ramai. Orang-orang bersepeda, sekedar jalan-jalan bersama keluarga, ada yang memancing, ada pula yang pacaran. Pokoknya ramai kayak pasar.

Kami putuskan untuk masuk dan menyusuri tepian waduk. Dan inilah beberapa yang kami dapatkan.
Pemandangan ke tengah danau

 Irvan yang nampaknya kelelahan
 Seorang Bapak sedang menjala ikan
 Sebuah keramba apung di dekat pintu masuk
Memancing di tepi danau

Selesai berputar-putar, perut nampaknya sudah berisik minta diisi. Akhirnya kami putuskan untuk kembali ke pintu masuk, dan mencari warung untuk beristirahat dan sarapan. Ternyata agak sulit mencari, karena setiap warung pasti ramai.
Parkir penuh

Akhirnya kami berhenti di sebuah warung yang agak sepi, dan inilah yang saya pesan:


Teh hangat, plus gula batu. Segar sangat. Walaupun mentari pagi semakin terik, tapi teh panas ini cukup mengobati dahaga kami. Sambil nge-teh, enak juga untuk sekalian sarapan. Saya memesan pecel plus ikan wader kecil sebagai lauk. MANTAP!!!!

Bumbu pecel yang menggunakan cabe hijau makin menambah kesegaran. Teh Hangat seharga 1500 dan pecel plus ikan wader seharga 3500 nampaknya sangat-sangat murah juka dibandingkan dengan suasana sarapan yang begitu menyenangkan.


Setelah kenyang, kami putuskan untuk pulang dengan rute melewati bandara. Kebetulan pas ada pesawat Garuda mau take off, tak mau menyia-nyiakan kesempatan, kami ikut berpose di depan si Garuda.


Mentari makin terik, kami rasakan cukuplah petualangan untuk hari ini. Dengkul juga semakin pegal. Wusss....wusss.wusss......, sepeda kami geber, ngebut untuk pulang dan segera mandi.
 
 __________________________________

Tips buat ke Cengklik:
1. Berangkat pagi biar nggak panas dan nggak terlalu rame.
2. Bawa kamera yang bagus biar dapet foto yang bagus pula.
3. Kalau mau dapet suasana, makan di warung pinggir dananu persis biar mantap.

1 komentar: